Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah mengimbau masyarakat agar selalu waspada terhadap bencana kejadian yang berulang.
Hal ini disampaikan Gubernur Rohidin saat meninjau kerusakan saluran irigasi Desa Palak Bengkerung Kecamatan Air Nipis Kabupatan Bengkulu Selatan akibat terjangan banjir bandang, 10/06/2021.
“Saya datang langsung ke lokasi bersama teman – teman balai dan kontraktor untuk melihat langsung bahwa akibat dari kerusakan tersebut tidak berdampak kepada pemukiman warga,” terang Wakil Bupati Bengkulu Selatan (BS) 2010-2015.
“Kita sudah bicara dengan balai dan kontraktor terkait penyesuaian volume pekerjaan. Termasuk 2 jembatan yang belum selesai,” tambahnya.
Mudah-mudah, sambung Rohidin, semuanya bisa diantisipasi dengan baik terkait kekhawatiran masyarakat, bahwa bencana ini akan berulang termasuk tidak selesainya pekerjaan.
“Bendungan Air Nipis ini di tahun 2021 memang ada program rehabilitasi dan pembangunan kembali Bendungan Air Nipis melalui Balai Sungai Bengkulu, tetapi dalam proses pengerjaan dan di luar kemauan kita terjadi bencana banjir bandang yang mengakibatkan terganggunya pekerjaan,” kisahnya.
Rohidin sampaikan terimakasih kepada Bupati BS, teman-teman balai dan kontraktor yang sigap dalam penangaman bencana banjir ini. Ia juga meminta masyarakat untuk memaklumi. Karena situasi seperti ini memang sulit. Namun pengerjaan awal pengamanan terhadap badan jalan sudah dibuat bronjong termasuk tiang pelindung jembatan. Di sisi kiri – kanan juga dibangun pelapis.
“Pesan saya kepada masyarakat hati-hati. Kita kan tidak bisa memprediksi terjadinya banjir kapan akan terjadi lagi. Tetapi yang penting ketika ada tanda sedikit saja akan terjadi banjir, keselamatan diri itu penting, jangan lagi masyarakat mendekat dengan area – area yang sangat rawan,” pesan Gubernur Bengkulu ke 10 ini.
Bahkan, Rohidin meminta betul kepada masyarakat agar jangan menjadikan bencana sebagai sarana tontonan. “Kadang-kadang situasi seperti ini masyarakat nonton, berada di jembatan yang kita tidak tahu kekuatannya seperti apa, maka yang terbaik menjauh dari lokasi bencana,” pungkas Rohidin.
Sementara itu, Kepala Balai Wilayah Sungai Sumatera VII Bengkulu Mohammad Firman menyampaikan bahwa progres pembangunan irigasi ini sudah mencapai 18 persen. Dan diharapkan dapat selesai di akhir Desember 2021.
Ia mengakui bahwa memang ada sedikit gangguan akibat banjir sehingga diperlukan pembenahan pertama terlebih dahulu agar jangan sampai lebih parah kerusakannya dan yang paling penting itu bisa mengalirkan air kepada masyarakat.
“Untuk sekarang jelas belum bisa di gunakan, karena masih dalam tahap pelaksanaan, tetapi kita usahakan untuk air bisa mengalir 3 bulan lah untuk yang diakibatkan oleh banjir, baru bisa kita alirkan karena kita penanganan sementara dulu supaya masyarakat sudah bisa menanam,” jelas Firman.