Aset Pemda Lebong Terlantar Bak Tugu Tanpa Makna?

LEBONG, RAMAONLINE.CO – Sejumlah asset daerah Kabupaten Lebong, Provinsi Bengkulu, sejak sepuluh tahun terakhir terbengkalai tidak dirawat dan dimanfaatkan Pemda Kabupaten Lebong, sebagaimana di turunkan laporannya dalam berita sebelumnya pusat kegiatan olah raga Lebong di Gedung Olah Raga (GOR) Tes Lebong Selatan, yang dibangun dimasa Bupati Dalhadi Umar, (Bupati pertama Lebong, Red), kata Rijal Wajo, SH kepada Wartawan media ini, 07 Agustus 2020 Jum,at.

Ternyata, lanjut Rizal Wajo, yang populer dipanggil “Bang Ambon” itu, menjelaskan, selain GOR Tes yang diterlantarkan. Terdapat lagi bangunan Bundaran Simpang Empat Tubei (Lebong Atas) menuju perkantor dinas dan instansi pemerindah daerah, juga terlantar sejak lima tahun terakhir, Tapi, Bundaran yang satu ini di bangun dimasa jabatan kedua masa jabatannya sebagai Bupati Kabupaten Lebong, menggantikan posisi Dalhadi Umar. Rosjonsyah, putra asli Lebong, yang beruntung dua kali dipilih masyarakat Lebong, untuk membangun kampungnya sendiri, lanjut Bang Ambon.

 Seharusnya Rosjonsyah, menunjukkkan kegigihannya membangun tanah Lebong, dan menyelesaikan bangunan-bangunan yang terbengkalai dan memanfaatkannya untuk masyarakat sebagai tujuan akhir pembangunan, “azas manfaat” bukan sebatas pembangunan prorakyat (hanya konsep dan angan), diatas kertas belaka, tandas Bang Ambon perihatin Saya, kata Bang Ambon, merasa orang Lebong. Istri dan anak-anak saya lahir dibumi Lebong, saya turut merasa bertanggungjawab makanya seluruh asset yang tidak dipelihara (terlantar) saya kritisi untuk di selesai oleh Bupati Lebong hasil pilkada akhir tahun ini, paparnya. Kita berharap, kedepannya pembangunan Lebong lebih baik dari apa yang telah dicapai saat ini. Tentu kelangsungan dan kelanjutan penuntasannya di tangan Bupati Lebong terpilih dan terlantik, Sama kita ketahui sisa jabatan Bupati Lebong, tinggal hitungan bulan saja, tak mungkin akan mampu menyelesaikan seluruh asset yang terlantar ini, ungkap Bang Ambon, seraya berharap pada Bupati Lebong terpilih, bukan hanya mampu merebut kekuasaan, melain mampu untuk mengubah pembangunan Lebong, bisa bersaing sehat dengan kabupaten tetangga, tanpa Korupsi.

 Dari keterangan dan data dihimpun Ramaonline, Geger dan Bidik07elangOposisi Group, selain asset daerah Lebong, banyak yang mangkrak pemeliharaan dan pemanfaatannya, ditemukan sejumlah dokumen APBD Lebong selama sepuluh tahun terakhir yang diduga bermasalah, ternyata lolos dari pemeriksaan BPK Perwakilan Bengkulu?

Bahkan Kabupaten Lebong berulangkali mendapat nilai WTP (Wajar Tanpa Pengeculaian) dalam penggunaan anggaran, dokumen ini layak dipelajari secara detail terlebih dahulu. Apa lagi di masa Rizal Jalil menjadi ketua BPK RI, yang kini tengah dilanda kasus, masalah pemeriksaan keuangan dan pembangunan dari pusat sampai daerah untuk seluruh Indonesia. (Gafar Uyub Depati Intan).

 

Pos terkait