Atraksi ‘’Pertempuran’’ Elang – Kelabang Raksasa Meriahkan ESTI FEST 2024

 

REJANG LEBONG, ramaonline.id –  – Atraksi ‘’pertempuran’’ elang – kelabang raksasa meriahkan prosesi pembukaan Festival Budaya Empat Suku Menanti (ESTI FEST) 2024 yang digelar pukul 09.00 WIB, Selasa, (20/8).

Miniatur burung raksasa ini diusung sekitar 10 laki-laki dewasa. Begitu juga dengan kelabang raksasa yang bergerak mirip barongsai.

‘’Pertempuran elang raksasa dengan kelabang raksasa ini merupakan legenda desa kita. Legenda ini mengisahkan para upaya para tetua desa saat merintis pembukaan desa tahun 1966 lalu. Saat itu, wilayah Empat Suku Menanti masih berupa perdukuhan yang dihuni warga asal Lembak, Jawa, Lahat, dan Kikim. Sebelumnya, wilayah ini masih banyak binatang buas. Seperti ular, babi dan kelabang. Kelabang raksasa paling sering mengganggu warga,’’ jelas Kades IV Suku Menanti, Jumari, S.Pd.

Kelabang raksasa ini lanjut Jumari, dipercayai sering menutup mata air di bukit. Hingga, air tak mengalir ke desa dan kebun petani kekeringan. Untuk mengantisipasi serangan kelabang raksasa, petani membakar kayu sebagai pengusir.

‘’Tiba-tiba muncul seorang resi. Lalu, resi menyebutkan bahwa petani tidak minta izin saat akan membuka hutan menjadi ladang. Sehingga para penguasa hutan merasa terganggu. Lalu resi itu berusaha membantu petani untuk mengusir kelabang raksasa. Beragam sesaji disiapkan untuk mendukung ritual. Kelabang raksasa muncul dan murka. Kebun petani dirusak. Lalu, resi itu menantang kelabang bertarung dengan perjanjian, jika resi kalah maka, petani akan meninggalkan perdukuhan. Tapi, jika kelabang yang kalah harus meninggalkan desa. Saat akan bertarung resi itu berubah menjadi seekor elang raksasa. Elang berhasil mencengkram kelabang dan membawanya terbang ke angkasa. Kelabangpun mengaku kalah dan bersedia menepati janjinya pergi meninggalkan desa. Maka wilayah IV Suku Menanti juga dikenal dengan nama Air Lang,’’ tutur Kades.

Legenda ini lanjut Kades, tetap melekat dibenak seluruh warga Desa IV Suku Menanti. ‘’Atas kreativitas anak-anak kita, legenda ini bisa digelar dan dikemas dalam atraksi pertempuran kelabang raksasa dan elang raksasa. Sehingga, menjadi pertunjukan kesenian yang menarik,’’ demikian Kades mengakhiri. (redaksi MC RL)

 

Pos terkait