Mukomuko-RO-Jum’at (04/12/2020)
Hampir lebih kurang 12 Tahun sapuan berkutat dengan kerja, Tiada hari yang ia sia-siakan dengan percuma, setiap waktu ia manfaatkan dengan sebaik-baiknya, ia tak suka berfoya-foya kalau itu dianggapnya tak bermanfaat, bebannya berat, menjadi tulang punggung keluarga dan menyekolahkan adik-adiknya itu alasan terbesarnya.
Berlabuh diPulau Cinta..
Seiring waktu, Kesibukan nya semakin bertambah, kerjanya semakin menumpuk, kadang ada sepi yang ia rasakan dikala masalah datang tapi tak ada tempat untuk berbagi, ia mulai menyadari saat itu ada kosong dibelahan hatinya, ia juga sadar umurnya terus berkurang, Teman, Sahabat dan kerabatnya kebanyakan saat itu sudah bahagia dengan pasangannya masing-masing, saat itu Sapuan juga sudah memiliki Pilihan dan tambatan hati yang ia kenal saat beberapa waktu sebelumnya, hanya tinggal selangkah menuju Pelaminan saja yang belum, dan dalam kegalauan itu sapuan mulai berfikir ke arah itu.
Sekitar Dua Tahun sebelumnya (2003), Sapuan pernah berkenalan dengan seorang Perempuan, Perempuan ini adalah salah seorang Mahasiswi Universitas Indonesia yang saat itu sedang Magang di satu perusahaan yang mana Perusahaan itu kebetulan juga tempat sapuan bekerja sebagai Manager, dan perempuan ini menjadi salah seorang staf rekannya yang juga bekerja satu perusahaan dengannya, dan kemudian Ia dikenalkan oleh rekannya itu dengan Perempuan ini, mereka lantas dekat, dan lama saling kenal dan dirasa mampu saling mengisi akhirnya Sapuan mengangkat nya menjadi kekasih hatinya.
Dua Tahun Sapuan merasa cukup untuk mengenal sang pujaan hatinya ini, tak berlama-lama, Tepat pada Tanggal 03 September 2005 Sapuan duduk di Pelaminan Bersamanya, Perempuan yang beruntung ini adalah Nurliyana Habsjah, seorang anak dari kalangan Bangsawan, Bapaknya adalah keturunan darah biru salah satu Daerah di ujung Utara Pulau Sumatera yakni Provinsi Nagroe Aceh Darusallam, dan Ibunya adalah Wanita asal Daerah Tepi Pantai Utara Surabaya Provinsi Jawa Timur.
Perjalanan panjang Sapuan dan Liya (Panggilan Istrinya) dalam mengarungi Bahtera Rumah Tangga berjalan normal seperti kebanyakan Pasangan lainnya, kadang bahagia dan kadang juga menangis, tapi kesemuanya ini mereka rasakan bersama, mereka lalui dengan suka cita, mereka saling mengisi satu sama lain, bukan hanya menjadi Ibu rumah tangga biasa, Istrinya juga aktif Berkarier dan ber-Organisasi seperti dirinya, memegang beberapa perusahaan dan menjadi pengurus diberbagai Organisasi Sosial dijakarta, selain berkutat dengan urusan dunia Sapuan dan Istri juga tidak melupakan kan urusan akhiratnya, Perjalanan Relegiusnya dilakukannya Tahun 20014, 9 Tahun usia Pernikahannya mereka menunaikan Ibadah haji, dan kemudian hampir setiap tahunnya mereka sekeluarga menunai Umroh ketanah suci.
03 September 2020 yang lalu Sapuan dan Liya memperingati Hari Ulang Tahun mereka yang ke-15 Tahunnya, 15 Tahun ini pula mereka sudah dikaruniai 3 Orang anak yang lucu dan cerdas-cerdas, Anak tertuanya Kevin Sanie Syahputra saat ini duduk dibangku Sekolah Menengah Pertama, yang kedua Giovanie Fazli Syahputra duduk dibangku Sekolah Dasar, dan yang Bungsu Stefanie Nabila Syahputra Saat ini bersekolah di TK…
Bersambung ke – Basis Sejarah Lahirnya Sang-Penantang Part 12 (Esok-Sabtu (05/11/2020)
Salam Penulis: Arianto, amp