Bupati Gusnan Mulyadi menyambut kedatangan Wakil Gubernur Bengkulu

Bengkulu Selatan |Ramaonline.co

“Menindak lanjuti kegiatan Rapat koordinasi,Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan yang dilaksanakan oleh Wakil Gubernur Bengkulu Rosjonsyah selaku Ketua TKPK Provinsi di Bengkulu Selatan pada Senin kemaren.

“Hari ini Wagub Rosjonsyah kembali mampir ke Bengkulu Selatan tepatnya di Desa Muara Tiga Kecamatan Kedurang untuk melaksanakan pertemuan dalam rangka koordinasi dan mengecek langsung di Desa yang menjadi Lokasi Kemiskinan Ekstrim di Kabupaten Bengkulu Selatan.

“Kunjungan Wagub Rosjonsyah ini dilaksanakan di Aula Kantor Desa Muara Tiga Kecamatan Kedurang, Selasa (2/8/22).

Bersama dengan Bupati Gusnan Mulyadi dan Wakil Bupati Rifa’i Tajuddin, Wakil Gubernur melaksanakan pertemuan dan dialog bersama Kepala Desa, Camat dan masyarakat di Desa Muara Tiga Kecamatan Kedurang.

Disampaikan Bupati Bengkulu Selatan Gusnan Mulyadi bahwa Variable-variabel yang menjadi pengukur tingkat kemiskinan,tidak bisa hanya dilihat dari satu variabel saja.“setelah kami pelajari, data saat ini yang dikategorikan miskin ekstrim itu hanya dilihat pada kondisi Rumah tinggal atau Rumah Hunian saja, karena banyak yang kami temui di lapangan, rumahnya memang jelek dan dikategorikan tidak layak huni,tapi memiliki ternak kerbau yang banyak, ini kan tidak fair”Oleh sebab itu Bupati meminta penyesuaian kembali terhadap variebel-variabel penilaian untuk menentukan sebuah keluarga atau individu itu dikategorikan miskin atau mungkin miskin yang ekstrim.

Selanjutnya Bupati juga meminta peran serta Desa melalui anggaran Dana Desa untuk ikut berperan aktif dalam membantu Pemerintah Daerah dalam upaya pengentasan kemiskinan dan stunting.

Dalam forum rapat,Wakil Gubernur Rosjonsyah kembali menegaskan untuk segera melakukan validasi data yang benar terkait dengan data kemiskinan dan kategori kemiskinan ekstrim di Bengkulu Selatan.“Sakali lagi saya minta untuk Bengkulu Selatan membentuk tim yang bertugas memvalidasi atau kembali melakukan pendataan yang berkaitan dengan data kemiskinan, apalagi yang menyangkut data kemiskinan ekstrim,libatkan TNI dan POLRI, agar jangan sampai data-data yang kita jadikan acuan selama ini salah, sehingga akibatnya kita salah dalam memberikan program untuk penanggulangan kemiskinan kepada yang bukan kategori miskin“saya yakin Bengkulu Selatan ini tidak ada yang dikategorikan miskin yang ekstrim, data kemiskinan sebesar 18,16 % itu saya meyakini tidak sebesar itu, oleh sebab itu saya minta untuk didata kembali dengan benar” pungkas Wagub.(Toni)

Pos terkait