BENGKULU, ramaonline.co – Plt. Asisten I Setda Provinsi Bengkulu Supran, hadiri Rapat Koordinasi Nasional Antisipasi Bencana Hidrometeorologi, Gempa Bumi dan Tsunami secara virtual di Ruang Pola Pemda Provinsi Bengkulu.
Rapat yang dipimpin Kepala BMKG Dwikorita Karnawati ini membahas fenomena La Nina pada level moderat yang akan terjadi pada bulan Oktober hingga akhir tahun.
La Nina adalah fenomena turunnya suhu muka laut samudra pasifik yang menyebabkan meningkatnya intensitas hujan dari biasanya.
Diprediksi mulai Oktober hingga November hampir di seluruh wilayah Indonesia kecuali Sumatera mengalami curah hujan lebih tinggi, terkena dampak dari fenomena La Nina.
“Kami mengajak bapak ibu bersiap, Oktober hingga November sebagian besar wilayah Indonesia kecuali Sumatera akan mengalami curah hujan bulanan yang lebih tinggi 40% dari normalnya,” ujar Dwikorita mengingatkan.
Melalui Rakornas ini dirinya mengajak untuk merumuskan rencana aksi bersama mewujudkan zero victims (tidak ada korban jiwa) dalam menghadapi fenomena hydrometeorologi, gempa bumi dan tsunami.
Menanggapi hal ini Plt Asisten I Supran menghimbau Pemerintah Kabupaten/Kota dan Provinsi dapat melakukan sosialisasi kembali terkait mitigasi bencana yang sewaktu waktu dapat terjadi.
Selain itu pengecekan infrastruktur seperti jalur evakuasi, peralatan dan sirine tsunami harus rutin dilakukan agar dipastikan dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Dengan melakukan hal tersebut diharapkan dapat menekan dampak terutama korban jiwa.
Lanjutnya, dalam penanggulangan bencana semua element termasuk masyarakat harus bersinergi tidak hanya bergantung kepada pemerintah.
“Masyarakat juga harus bisa bersinergi dengan pemerintah dan memahami apa yang harus dilakukan jika terjadi bencana. makanya perlu sosialisasi secara berkelanjutan,” tutupnya. (MC Prov/my rdks)