BENGKULU, ramaonline.co – Gubernur Bengkulu Dr.H.Rohidin Mersyah, MMA menerima audiensi dari Mitra Masyarakat Inklusif (MMI) sekaligus penyerahan SK/Surat Permohonan untuk menjadi Pembina Yayasan Disablepreuner. ,bertempat di Ruang VIP Bandara Fatmawati Bengkulu, Kamis (24/09/2020).
Dalam pertemuan ini, Gubernur Rohidin mengapresiasi produktivitas para pelaku usaha disabilitas, yang tetap berkarya dan ini membuktikan bahwa keterbatasan tidak mengurangi semangat untuk sukses.
“Memang perlu perhatian khusus terkait dengan kemandirian kreativitas, maka hari ini melalui yayasan disablepreuner, kita akan membuat pelatihan khusus untuk teman-teman disabilitas dalam bentuk keterampilan dan wirausaha,” ungkap Rohidin.
Ditambahkan Rohidin, adanya program bantuan modal dengan pagu Rp. 10.000.000 tanpa bunga dan tanpa agunan. “Selain bantuan modal, dalam waktu dekat kita akan menyediakan outlet khusus pelaku usaha disabilitas untuk kita pinjamkan satu ruang dengan renovasi nantinya di pantai panjang. Saya kira jika ini diperdayakan dengan baik, masyarakat juga akan antusias memberikan dukungan,” kata lulusan terbaik UGM dan IPB ini.
Terkait dengan penyerahan surat permohonan yang ditujukan kepada dirinya untuk menjadi pembina yayasan disablepreuner, Rohidin menyatakan siap menjadi pembina, dimana nantinya apabila pelaku usaha disabilitas mempunyai kendala, bisa dikonsultasikan secara bersama-sama dengan dirinya.
“Tentu saya sangat siap untuk menjadi pembina dari teman kita ini. Karna saya yakin, dengan keterampilan dan kemampuan jika dibina dengan sangat baik, bisa menjadi wadah pelaku usaha disabilitas untuk mempromosikan produk-produk yang sudah mereka hasilkan ke khalayak luas,” tuturnya.
Disamping itu, Dody Ahmad selaku koordinator yayasan disablepreuner mengatakan ungkapan rasa syukur dan terima kasih kepada Gubernur Rohidin atas diterimanya surat permohonan mereka.
“Alhamdulillah, Bapak Gubernur sudah berkomitmen untuk siap menjadi pembina di yayasan ini. Saya yakin, dengan ini juga bisa meningkatkan rasa percaya diri pelaku usaha disabilitas di Provinsi Bengkulu untuk terus berkreativitas tanpa batas kedepannya,” papar Dody.
Dody juga menyebutkan sebanyak 51 orang pelaku usaha disabilitas yang sudah terdaftar di MMI.
“Saya berharap nantinya semakin banyak lagi teman-teman disabilitas yang mau ikut bergabung dalam yayasan disablepreuner dan mendorong pelaku usaha ini dengan bisa dikatakan naik kelas lah, artinya yang selama ini tidak terlihat, sekarang bisa muncul ditengah masyarakat dengan kemampuan yang dimilikinya,” tutupnya. (kf/my rdks)