Jelang Pilwakot Kota Palembang

Dalam Rubrik: Uji wong kecik

Oleh: LemKoPI-Nusantara

 

RO-Palembang- Satu tahun menjelang perhelatan akbar Pemilihan wali kota Palembang 2024 mendatang, suasana panas mulai terasa diseantero sudut kota, beragam tema mulai dibahas oleh sejumlah pengamat warungan, jalanan hingga pengamat betulan.

Beragam topik pembahasan mulai didiskusikan, dari mulai sampah, banjir, kemacetan, parkir liar, kota tua, taman kota, rusunawa, lobang jalan, hingga PDAM naik dan Pasar ikan modern diMangkunegarapun menjadi topik panas para pengamat.

Sejumlah nama juga takkalah penting mulai dibahas publik kota saat ini. Beragam latar belakang bakal calon walikota juga ditelisik habis hingga kekulit paling dalam, luar biasa, Fakta atau isukah ini? Fakta tentunya.

Mang Rohman pria paruh baya mengaku lahir dibelakang Internasional Plaza (IP) saat disambangi disebuah warung kecil sedang serius berdiskusi dengan beragam topik soal kota (Pengamat warungan) mengatakan “Kito dak galak lagi keno budi pekaro duet, ado yang ngenjuk duet kito mbek, yang kito pilih wong yang pacak mikir dan pacak pulo mangunkennyo kota ni, jingok dewek kau dek, apodio plembang ni, ujinyo kota metropolitan sumatera, wong datang kejakabaring jingok stadion bepoto disano, baleknyo dio crito plembang bagus nian, iyolah pulo disano bagus, cubo dio lewat rusunawa sano, pasar 16 nyium bau sampah, mati kalu” uji mang Rohman.

Elisma Juwita, Wanita 45 tahun yang akrab dipanggil yuk ema ini berprofesi sebagai penyapu jalan disepanjang jalan Srijaya KM lima ini, juga mengaku lahir dan besar dikota Palembang tepatnya diskip pangkal, saat istirahat siangnya TIM media ini juga menyempatkan berbincang soal politik dengannya (Pengamat jalanan) mengatakan “ Dem lah dek, akulah malas nyoblos, dak terti aku dak ktek yang dibangun menurut aku, yang ado, aku nak ke rumah anak aku belakan Rumah sakit umum asak hujan urung banjir sebatas lutut, nak kesini nyapu jalan setinggi lutut pulok lah nunggu di bawah jembatan layang polda tu, sampah mak itu pulok, dilorong aku dak dimbek-mbek bauknyo kemano-mano, dem dem nak siapo bae nyalon asak nyoblos gek aku nak tedok bae, brejolah situ” Uji ayuk sikok nipulok.

Sejatinya Kota tertua nomor dua di Negeri ini yang disematkan sebagai kota Metropolitan sumatera ini menyuguhkan yang terbaik, ada lebih dari 15 orang dari berbagai latar belakang yang sengaja kami wawancarai, diatas hanya dua diantara mereka, hampir semuanya mempunyai sikap yang sama, dan sepakat penuh semangat berharap kota ini sudah waktunya berubah lebih baik, memiliki pemimpin yang berfikir maju, berwawasan yang luas serta mempunyai skil dan kemampuan dibidangnya, saat dibelakang meja, ia mampu merancang sesuatu yang tak layak menjadi layak, yang tak ada menjadi ada, begitupun saat ia berada dikonstituennya apa yang ia lihat, apa yang ia rasakan dan apa yang diharapkan rakyatnya ia laksanakan dengan segera, sejatinya pemimpin adalah “Rakyat yang dipekerjakan untuk urusan Rakyat”….

 

Pewarta/editor: Ct80

 

Pos terkait