Kecepatan sebar wabah virus corona mendorong Negara indonesia , membatasi interaksi di antara warga negara.
Tujuannya jelas, mencegah dan meminimalisasi penyebaran wabah virus corona.
Namun, ini juga berarti satu hal ada guncangan ekonomi Arus pergerakan orang dan perdagangan tersendat.
Setiap nyawa adalah yang paling berharga saat ini, demikian pula kesehatan semua orang.
Sejumlah kebijakan pembatasan interaksi dari jaga jarak aman hingga pembatasan akses, termasuk bekerja dari rumah, belajar dari rumah, dan ibadah di rumah saat ini bertujuan untuk itu.
Meski demikian, kebijakan-kebijakan tersebut juga sangat mungkin melahirkan paradoks berupa surutnya aktivitas ekonomi.
Bagi negara seperti Indonesia yang masih banyak bertumpu pada konsumsi domestik belanja kita sehari-hari dan sektor informal, kali ini tak dapat dibantah.
Tentu, ini juga harus diantisipasi Bila tak ada tameng yang dipasang, ekonomi jangka panjang bisa jadi persoalan baru.
Semakin kita ngeyel tak mengikuti protokol jaga jarak, dampak ekonomi pun bisa semakin lama dan tak tertutup kemungkinan jadi buruk sekali.
Nah, seperti apa gambaran tantangan ekonomi sebagai dampak wabah virus corona (Covid-19) ini? Seperti apa pula proyeksi ekonomi sejauh ini terkait badai wabah virus corona?
Lalu, apa saja tameng yang disiapkan pemerintah beserta otoritas keuangan dan moneter di Indonesia untuk meredam imbas ekonomi dari wabah virus corona (Covid-19)?