Bengkulu, ramaonline.id – Menteri Sosial RI, Syaifullah Yusuf, dalam kunjungan kerjanya ke Provinsi Bengkulu, Selasa (19/11), menegaskan pentingnya memperkuat pilar-pilar sosial dalam masyarakat untuk membantu warga yang menghadapi berbagai permasalahan, baik di bidang ekonomi maupun sosial.
Mensos, yang akrab disapa Gus Ipul, menyebutkan bahwa pilar-pilar sosial seperti Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH), Taruna Siaga Bencana (Tagana), Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), Pelopor Perdamaian, hingga Pendamping Rehabilitasi Sosial harus bekerja dengan disiplin, terukur, dan memiliki target yang jelas.
“Terutama dalam hal verifikasi data penerima manfaat, pelaksanaan graduasi program, serta penyediaan data sosial yang akurat,” ujar Gus Ipul.
Untuk mencapai tujuan tersebut, lanjutnya, Kemensos bersama Pemprov Bengkulu, pemerintah kabupaten/kota, dan seluruh pendamping sosial akan menyusun strategi dan mekanisme kerja yang terintegrasi.
“Langkah kolaboratif ini diharapkan menghasilkan dampak yang lebih efektif,” jelasnya usai memberikan pengarahan kepada Pilar Sosial di Bengkulu.
Kemensos RI juga telah mengalokasikan anggaran dari APBN 2025 sebesar Rp447 miliar lebih untuk mendukung program pendampingan sosial dan inisiatif lainnya di Provinsi Bengkulu.
“Kami fokus pada intervensi melalui perlindungan jaminan sosial, rehabilitasi sosial, dan pemberdayaan sosial agar anggaran yang disiapkan benar-benar tepat sasaran,” tambah Gus Ipul.
Sementara itu, Asisten I Setda Provinsi Bengkulu, Khairil Anwar, menyatakan bahwa Pemprov Bengkulu bersama pemerintah kabupaten/kota hingga tingkat desa siap mendukung pelaksanaan program-program Kemensos.
“Kami optimis angka kemiskinan dapat ditekan melalui program perlindungan, rehabilitasi sosial, dan pemberdayaan sosial,” ungkapnya. (Redaksi MC]