GUBERNUR “ PROFESI ITU PERLU DIHARGAI “
Bengkulu, Ramaonline.Co – Gubernur Bengkulu, Dr. H. Rohidin Mersyah,. MMA mengatakan dari hasil pembagian BPHTP tahun 2019 mencapai 60 Milliar Rupiah, gubernur juga meminta adakan pertemuan itensif dengan Bupati/Walikota,untuk memastikan aturan NJOP ada diperbaharui di sosialisasikan dengan masyarakat,sehingga tidak ada lagi transaksi jual beli tanah dan bangunan yang tidak melibatkan notaris,hal ini disampaikan Gubernur Bengkulu ketika memberikan sambutannya pada acara Sosisalisasi Badan Pertahanan Provinsi Bengkulu, 17/02.20
Masih menurut gubernur,apa lagi nanti dengan model terintegrasi secara elektronik maka dia akan lebih,lebih muda dan tranparansi makin terjamin,maka sumber pendapatan semakin besar terkadang kita bertanya-tanya apa sumber PAD ini,dengan adanya Notaris dan PPAT kalau diitensifkan betul sangat besar sekali, masyarakat sekarang sudah mulai sadar semua transaksi akan melalui Notaris. Untuk memberikan jaminan atau agunan agar masyarakat itu berani untuk mengagunkan barangnya untuk aktivitas ekonomi,perbankan juga tidak ragu untuk memberikan pinjaman ketika agunannya pasti,dan ini bisa dilakukan secara elektronik. Ujar Rohidin.”
Siapa yang bekerja siapa yang punya prestasi kita hargai buat aturannya,Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah,bagi Notaris atau Pejabat PPAT yang memberikan kontribusi terbesar satu sampai tiga terhadap BPHTP akan diberikan reward,karena sekali lagi profesi itu harus mendapatkan pengakuan bukan saja dalam bentuk nominal uang,eksistensi profesi itu perlu dihargai,apalagi profesi tidak saja memberikan keuntungan kepada masyarakat, tapi juga mendorong yang aklarasi gerak ekonomi secara langsung bahkan meningkatkan pendapatan daerah,acara sosialisai pelayanan pertanahan dan hak tanggungan terintegrasi secara elektronik dibuka secara resmi oleh Gubernur Bengkulu, Dr. H. Rohidin Mersyah,. MMA ditandai dengan pemukulan dol didampingi Pejabat Badan Pertanahan Nasional Provinsi Bengkulu,Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Provinsi Bengkulu.” BUDI. R .
