BENGKULU, RAMAONLINE.co — Pemerintah Provinsi Bengkulu pastikan persiapan penyambutan kedatangan Presiden RI Joko Widodo ke Bengkulu, pada 5 Februari 2020 mendatang sudah 80 persen.
Demikian disampaikan Asisten II Setda Provinsi Bengkulu bidang Perekonomian dan Pembangunan Yuliswani saat menggelar rapat koordinasi bersama OPD terkait, Forkopimda, BUMN, Perguruan Tinggi dan Hutama Karya (HK) serta PT. Tenaga Listrik Bengkulu (TLB) sebagai pelaksana kegiatan di Ruang Rapat Rafflesia Pemda Provinsi Bengkulu, Kamis (23/1).
“Hari ini kita rapat, untuk mematangkan persiapan kedatangan Presiden RI ke Bengkulu. Alhamdulilah, persiapan sudah hampir 80%, semua seksi pada setiap titik kegiatan sudah mempersiapkannya dengan baik begitupun beberapa kendala mesti harus dituntaskan H-7 kedatangan RI 1,” jelas Yulis.
Tambah Yulis, untuk beberapa kegiatan persiapannya sudah hampir fix dan mungkin untuk kegiatan konversi IAIN ke UIN masih menunggu turunnya Perpres dan terus diupayakan sehingga pada saat kedatangan RI sudah dapat diresmikan.
“Terkait kepastian IAIN menjadi UIN terus kita dorong untuk segera keluar perpresnya, kemarin juga Gubernur bersama Rektor menghadap Menko PMK serta beberapa Kementerian terkait dan surat rekomendasinya juga sudah keluar, semoga segera terlaksana,” ujarnya.
Terkait roundown kegiatan Presiden RI di Bengkulu masih akan dimatangkan dengan pihak Protokol Kepresidenan, di sini kita menyiapkan roundown sementara untuk persiapan setiap seksi kegiatan.
“Roundown akan dipastikan setelah tim Kepresidenan datang kesini, jadi mereka yang menentukan di lapangan kita akan mensupport dari belakang. Dan kita akan rapat lanjutan bersama Gubernur, pada Rabu mendatang (29/1),” pungkasnya.
Rencana kegiatan Presiden RI di Bengkulu, yaitu Meresmikan Monumen Ibu Agung Fatmawati diselingi dengan momen Ibu Negara Iriana menjahit Bendera di Musium (Rumah) Ibu Fatmawati, kemudian dilanjutkan menuju kawasan Pelindo II untuk meresmikan Proyek PLTU.
Dilanjutkan menuju lokasi groundbreaking pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera di Taba Lagan, usai itu beliau direncanakan menuju Kampus IAIN untuk meresmikan transformasi status IAIN menjadi UIN Fatmawati.[tr]