Plt. Gubernur Bengkulu: Optimis Hadapi Tantangan Pendidikan

BENGKULU, ramaonline.co – Dunia pendidikan saat ini memasuki era perubahan besar sebagai bagian dari revolusi industri 4.0. Karena itu seluruh pihak yang terlibat di dalamnya harus tanggap menghadapi tantangan ini agar tidak tertinggal.

Hal tersebut disampaikan Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Bengkulu Dedy Ermansyah dalam sambutannya saat menghadiri Wisuda ke- 39 Sarjana Strata 1 dan Strata 2 Universitas Prof. Dr. Hazairin, SH (Unihaz) pada Selasa (29/9).

Dedy mengungkapkan, dunia pendidikan harus beradaptasi dan memahami fenomena perubahan yang semakin pesat ditandai hadirnya inovasi teknologi komunikasi dan informasi, terutama saat pandemi Covid-19.

“Tantangan ke depan tidaklah ringan dan kita harus mengikuti perubahan itu, kalau kita tidak mengikutinya maka kita akan “digilas” oleh perubahan itu sendiri,” ujar Dedy.

Beliau menambahkan, salah satu bentuk perubahan yang dimaksud adalah dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi secara maksimal sebagai media bagi praktisi dan lembaga pendidikan dalam menyiapkan generasi masa depan. Menjawab tantangan zaman sehingga bisa melahirkan generasi penerus yang dapat beradaptasi dengan perkembangan zaman dari segi pengetahuan dan teknologi, sekaligus tetap menjaga nilai-nilai moral yang luhur di masyarakat.

“Kalau kita lihat dari sisi yang berbeda ternyata Covid-19 membuat banyak inovasi muncul, terutama bagi dunia pendidikan. Perkuliahan masih tetap bisa berjalan secara daring dengan melihat layar saja, bahkan di luar negeri sudah didirikan universitas bersifat daring dan siapun dapat menjadi mahasiswanya,” paparnya.

“Kuliah daring akan lebih efisien, karena dapat mengurangi biaya. Seperti kita tahu biaya kuliah itu mahal yang membuat mahal adalah biaya gedung, sarana dan prasarana, biaya hidup dan harus ngekost, belum lagi ditambah biaya transportasi,” imbuh Dedy.

Hal tersebut dibenarkan oleh Rektor Unihaz Dr. Ir. Yulfiperius, M.Si, untuk itu Unihaz melakukan upaya maksimal penjaminan mutu internal maupun eksternal.

“Kita dihadapkan pada situasi darurat karena adanya pandemi Covid-19 yang memang menjadi ancaman bagi di seluruh dunia. Unihaz sebagai salah satu pelopor perkuliahan daring di masa pandemi ini melakukan terobosan untuk menunjang pelaksanaan pendidikan,” katanya.

Untuk diketahui, pelaksanaan wisuda kali ini diikuiti oleh 514 peserta. Agar menghindari kerumuman dan mengedepankan protokol kesehatan pihak universitas membaginya ke dalam beberapa sesi. (mc prov./yp rdks)

Pos terkait