BENGKULU, ramaonline co- Sekretaris daerah (Sekda) Provinsi Bengkulu Hamka Sabri menyatakan Provinsi Bengkulu selalu siap untuk mengantisipasi datangnya bencana.
Terlebih lagi, kata Sekda Hamka, Bengkulu merupakan salah satu wilayah rawan bencana di Indonesia. Sehingga perlu antisipasi secara dini dengan bekerjasama bersama pihak-pihak terkait guna mendeteksi datangnya bencana.
“Kita secara rutin melakukan koordinasi bersama BMKG maupun pihak terkait lainnya. Kita terus siap untuk mengantisipasi bencana yang datang. BPBD kita harus bekerja sama dengan semua pihak terkait, untuk mengantisipasi dan mendeteksi secara dini bencana yang bakal terjadi,” tutur Sekda Hamka Sabri, usai mengikuti Pembukaan Rapat Koordinasi Nasionaln (Rakornas) Penanggulangan Bencana Tahun 2021 secara virtual, di Ruang VIP Pola Provinsi Bengkulu, Rabu (3/3).
Rakornas yang digelar Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) ini dibuka oleh Presiden RI Joko Widodo, di Istana Negara Jakarta, yang dihadiri juga Kepala BNPB dan Menteri PMK RI serta diikuti secara virtual oleh seluruh BPBD se -Indonesia.
Dalam amanatnya, Presiden Joko Widodo menegaskan, dalam hal kebencanaan yang utama harus diperhatikan adalah aspek di lapangan dari pada membuat aturan.
“Jangan kita disibukkan membuat aturan tapi yang utama adalah pelaksanaan di lapangan karena hal itu dilihat oleh masyarakat, yang utama itu aspek pengendaliannya dan penegakan standar di lapangan,” tegas Presiden Joko Widodo.
Kemudian yang kedua, kata Presiden, kebijakan untuk mengurangi resiko bencana harus benar- benar terintegrasi dan tidak boleh ada ego sektoral dan ego daerah.
“Semua harus terintegrasi dan saling mendukung,” sebutnya.
Ketiga, manajemen tanggap darurat serta kemampuan melakukan rehabilitasi dan rekonstruksi harus cepat, kecepatan respon harus terus ditingkatkan.
“Sekali lagi, kecepatan adalah kunci menyelamatkan dan mengurangi jatuhnya korban, sangat penting sekali,” tegas Presiden Joko Widodo.
Terakhir, mantan Gubernur DKI Jakarta ini meminta Badan Penanggulangan Bencana dapat memberikan edukasi dan literasi kepada masyarakat terkait kebencanaan secara terus menerus ditingkatkan, dari lingkup sosial paling kecil dimulai dari keluarga.
“Lakukan simulasi secara rutin di daerah- daerah rawan bencana, sehingga masyarakat semakin siap dalam menghadapi bencana,” kata Presiden Joko Widodo diakhir amanatnya. (rdks*)
Sumber MC Prov.