Ramaonline.com, BENGKULU UTARA – Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 2 Bengkulu Utara, selalu berinovasi demi memberikan pendidikan yang bermutu bagi peserta didik yang menimba ilmu di sekolahnya tersebut. Terbaru, inovasi yang dibuat SMAN 2 BU ini dalam masa pandemik covid 19, memberikan pendidikan Dalam Jaringan (Daring) Internet. Menariknya, SMAN 2 BU tidak menggunakan banyak aplikasi, melainkan menerapkan satu aplikasi yakni Google Classroom pembelajaran jarak jauh.
Seperti disampaikan, Kepala Kurikulum SMAN 2 Bengkulu Utara Rakim, S.Pd, penggunaan satu aplikasi Google Classroom merupakan inovasi SMAN 2 Bengkulu Utara, guna memberikan mutu pendidikan kepada anak-anak didik baik yang baru masuk maupun kelas XI dan XII. Hal ini dilakukan, lantaran wabah yang saat ini, membuat anak anak tidak bisa belajar tatap muka langsung. Untuk itu, pihaknya sebelum memulai dan memberikan pembelajaran melalui satu aplikasi google classroom ini, mengadakan In House Training (IHT) kepada para guru tenaga pendidik dan TU. Terutama, dalam menghadapi tahun ajaran baru, ini dinilai wajib guna peningkatan kompetensi serta wawasan dalam memberikan pembelajaran daring.
“Sebenarnya, IHT ini setiap tahun pasti diadakan. Guna, meningkatkan kompetensi para tenaga pendidik dalam memberikan pembelajaran kepada peserta didik. Namun, IHT tahun ini sedikit berbeda, yakni memberikan wawasan kepada para guru khususnya di SMAN 2 BU, cara dalam memberikan pelajaran via daring, menggunakan satu aplikasi Google Classroom,” ujarnya.
Rakim pun menjelaskan, manfaat pengunaan satu aplikasi google classroom dalam pembelajaran di SMAN 2 BU ini, dinilainya sangat banyak manfaat. Terutama, dalam pengawasan serta mutu pendidikan terhadap peserta didik dapat terukur dan terawasi dengan baik. Pasalnya, dalam hal ini penggunaan satu aplikasi ini juga dimaksudkan, agar kepala sekolah, guru serta pengawas sekolah dapat memonitor langsung kegiatan belajar dan mengajar, terhadap peserta didik.
“Makanya kita menggelar IHT seperti workshop, pelatihan khusus untuk para guru dan tenaga pendidikan serta TU. Ini berguna, untuk pembelajaran online. Saat ini zona hijau, yang namanya zona hijau tidak boleh belajar dengan tatap muka. Sehingga, daring menjadi alternative agar kegiatan belajar dan mengajar tidak terhenti. Mengingat, tidak bolehnya membuat para siswa dan siswi berkerumun di satu tempat, karena dinilai sangat beresiko. Kendati demikian, kami tetap melakukan tatap muka, namun dengan mengikuti protokol kesehatan, dan menggunakan aplusan,” jelas Rakim.
Sejauh ini, sistem pembelajaran ini disambut baik para guru, yang menilai penggunaan satu aplikasi ini banyak sekali sisi positifnya, baik untuk para guru maupun terhadap peserta didik. Sementara untuk para peserta didik sendiri, baik yang baru maupun kelas XI dan XII. Ia menilai itu yang akan dilakukan tatap muka, untuk diberikan sosialisasi pembelajaran melalui daring dengan menggunakan satu aplikasi Google Classroom.
“Sistem pembelajaran ini, disambut para guru dengan baik. Lantaran hal ini, karena menggunakan satu aplikasi. Sebelumnya, penggunaan banyak aplikasi yang digunakan mengajar, dinilai sangat minim pengawasan kemudian sangat terbatas dalam pemberian materi pembelajaran. Terlebih lagi, guru lain dan pihak sekolah sulit memantau. Makanya cukup satu aplikasi semua ada dialamnya, begitu perhatian jam semua guru akan kelihatan, dan guru bisa dipantau mengajar menggunakan sistem apa. Untuk pelajar sendiri, terutama yang baru, kuncinya hanya satu. Memiliki ponsel berbasis internet, dan memiliki akun gmail. Kemudian, tinggal bisa masuk ke aplikasi kelas, sesuai dengan kelasnya masing-masing,” bebernya.
Rakim pun mengungkapkan ketika disinggung seperti apa jika adanya peserta didik yang datang dari kalangan keluarga kurang mampu, yang tidak memiliki ponsel. Maka, pihaknya pun juga telah mempersiapkan alternative tersebut. Yakni dengan pembelajaran melalui Luring Offline. Dimana, pembelajaran ini menggunakan tatap muka yang dijadwalkan setiap hari Sabtu. Yang mana, peserta didik datang ke sekolah mengambil materi pembelajaran dan, tetap belajar dari rumah. Namun, untuk luring offline ini peserta didik mengembalikan hasil materi pembelajaran dengan forto polio.
“Jika daring dijadwalkan berlaku dari Senin hingga Kamis, maka untuk Luring Offline dijadwalkan pada hai Sabtu. Yang mana, akhirnya belajarnya juga tetap dengan jarak jauh, dari rumah,” terangnya.
Meski pembelajaran daring yang menggunakan satu aplikasi ini, dinilai cukup bagus. Namun Rokim menilai, tetap saja yang paling bagus dan menjadi prioritas itu pembelajaran tatap muka. Karena, dengan belajar tatap muka ini dapat mengetahui serta membentuk karakter dan akhlak anak. Menurutnya, pembelajaran daring itu bisa saja diambil dari mana saja, namun untuk menempa akhlak dan karakter anak tentunya tidak bisa melalui daring melainkan harus tatap muka.
“Bagi kami, pembelajaran tatap muka masih menjadi yang terbaik dan prioritas. Karena, kami juga sudah mendapatkan keluhan dari para guru dan wali murid. Mereka menilai, sejak pandemi covid 19 ini, yang mengharuskan pembelajaran melalui daring banyak sekali tingkah laku dan akhlak anak yang mengalami perubahan. Karena apa, jelas ini karena pembelajaran yang tidak tatap muka, sehingga karakter dan akhlak anak tidak bisa tertempa dengan baik. Harapan kita, pandemi ini dapat segera berlalu, dan pembelajaran dapat dilakukan seperti biasanya,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala SMAN 2 BU Drs. Kaman, M.Pd juga menambahkan, mengenai pembelajaran daring satu aplikasi ini, disampaikannya. SMAN 2 Bu merupakan sekolah rujukan untuk pembelajaran menggunakan kemampuan Informatika dan Teknologi (IT). Sejauh ini, untuk tenaga pengajar di sekolah yang ia pimpin sudah menggunakan satu aplikasi gooogle classroom, yang diharapkan melalui IHT pembelajaran dapat terstruktur, terorganisasi dan terukur yang mewajibkan para tenaga pengajar mengisi jurnal.
“Alhamdulillah, sekolah kita merupakan sekolah rujukan untuk sistem pembelajaran satu aplikasi ini. Yang mana, sistem ini akan disosialisasikan melalui MKKS. Agar dapat bermanfaat bagi sekolah lainnya. Sejauh ini, penerapan pembelajaran daring menggunakan satu aplikasi ini, banyak sekali sisi positifnya, yang mana salah satunya dapat memantau pembelajaran peserta didik maupun tenaga pendidik. Untuk peserta didik sendiri, jika pembelajaran daring ini tidak dilaksanakan, akan terpantau dan langsung direspon oleh guru BP yang datang langsung ke rumah siswa,” ungkapnya.
Kemudian sambung Kaman, pihaknya juga sudah mempersiapkan fasilitas Tablet bagi peserta didik yang datang dari keluarga golongan kurang mampu. Yakni, SMAN 2 BU sudha mempersiapkan 250 unit Tablet bantuan dari Kementerian Pendidikan. Dengan Tablet ini, peserta didik tetap bisa mengikuti pembelajaran daring menggunakan satu aplikasi google classroom.
“Untuk itu, bagin peserta didik baru. Kami akan melakukan tatap muka paling lama dua minggu, yang setelah itu akan dilepas dan mengikuti pembelajaran daring selama pandemi covid 19 ini. Yang saat ini masih kami fikirkan, untuk peserta didik kelas XII, dimana untuk mempersiapkan mereka dapat mengikuti ujian, sudah sejatinya pembelajaran melalui tatap muka. Namun hal itu, akan dicarikan solusinya,” sambungnya.
Yang pasti jelas Kaman, pihaknya meskipun saat ini tengah didera pandemi, tetap saja mengutamakan pendidikan anak-anak. Terlebih, bagi peserta didik kelas XII. Maka itu disampaikannya, pihaknya selalu memikirkan inovasi dalam hal memberikan mutu pendidikan yang berkualitas. Harapannya, meski pandemi, peserta didik yang tamat dari SMAN 2 BU ini tetap memiliki talenta, berakhlak dan memiliki mutu pendidikan yang mumpuni.
“Kami tidak banyak yang diharapkan dengan inovasi pembelajaran, agar peserta didik jebolan SMAN 2 BU ini berkualitas dan dapat bermanfaat bagi orang banyak,” demikian Kaman.
Disisi lain, Drs. Milsef Hubran selaku pengawas sekolah SMA di Bengkulu Utara, menyambut positif inovasi yang dilakukan oleh pihak SMAN 2 Bengkulu Utara. Hal ini karena dijabarkannya, inovasi dengan satu aplikasi google classroom yang saat ini menjadi sistem pembelajaran di SMAN 2 BU ini, dinilai sangat banyak sekali manfaatnya, dan diharapkan ini dapat diterapkan oleh sekolah lainnya.
“Kita berharap, semua kepala sekolah dapat menjalankan apa yang menjadi inovasi SMAN 2 BU ini. dan ini, akan diujicoba hingga bulan September 2020 ini. Kalau pandemi masih juga berlanjut, kami pun menilai sistem ini jelas sangat bagus. Sisi positif yang saat ini saya lihat, pembelajaran daring dengan satu aplikasi ini, bermanfaat bagi guru yang berhalangan tidak masuk sekolah. Dalam hal ini, ia tetap bis amemberikan pembelajar dengan memberikan tugas kepada anak dari rumah. Sehingga, pembelajaran tetap berjalan, meski tidak masuk kerja. Sesuai dengan motto pendidikan, tidak ada istilah kelas yang kosong,” singkat Milsef.(Redaksi)