Bengkulu, ramaonline.id – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu melalui Dinas PUPR menggelar Kick Off Meeting Pelaksanaan Instruksi Presiden No. 1 Tahun 2024 di Hotel Mercure Bengkulu, pada Rabu (2/10/2024).
Acara ini dihadiri oleh berbagai pejabat penting, termasuk Bupati Kepahiang, Hidayatullah Sjahid, Pjs Bupati Bengkulu Selatan, Sisardi, serta sejumlah perwakilan dari pemerintah pusat dan daerah.
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bengkulu, Isnan Fajri, menyoroti peran krusial pemerintah pusat dalam mendukung pembangunan infrastruktur air minum dan pengelolaan limbah di wilayah Bengkulu.
Ia mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Kementerian PUPR atas alokasi anggaran yang diberikan untuk Kabupaten Kepahiang dan Bengkulu Selatan.
“Atas nama Pemerintah Provinsi Bengkulu, kami sangat mengapresiasi dukungan dari Kementerian PUPR yang telah mengalokasikan anggaran untuk pembangunan infrastruktur air minum dan sanitasi di Kepahiang dan Bengkulu Selatan,” ujar Isnan.
Isnan juga menekankan bahwa pembangunan fisik hanyalah sebagian dari tantangan.
Sosialisasi dan edukasi masyarakat, menurut Isnan, menjadi bagian yang lebih penting dan menantang.
Tantangan terbesar bukan hanya membangun infrastruktur, melainkan juga menanamkan kesadaran dan kebiasaan baru.
Proses ini membutuhkan komitmen, waktu, dan pendekatan berkelanjutan agar hasilnya benar-benar dirasakan oleh masyarakat.
“Pembangunan fisik itu relatif lebih mudah. Namun, membangun pemahaman masyarakat agar memanfaatkan infrastruktur yang tersedia dengan baik membutuhkan sosialisasi dan edukasi yang berkelanjutan,” jelasnya.
Dendi Kurniadi, Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Bengkulu, juga menegaskan komitmen kementerian dalam mendukung Instruksi Presiden No. 1 Tahun 2024 di Kepahiang dan Bengkulu Selatan.
Program ini mencakup pembangunan jaringan perpipaan untuk air bersih di Kepahiang, serta pembangunan fasilitas mandi, cuci, kakus (MCK) di Bengkulu Selatan, yang bertujuan meningkatkan kualitas sanitasi masyarakat.
“Kami dari Kementerian PUPR siap mendukung pelaksanaan program ini. Di Kepahiang, akan dibangun jaringan perpipaan sepanjang 6.335 meter dan 287 sambungan rumah. Sementara di Bengkulu Selatan, akan ada pembangunan 2.201 fasilitas MCK dengan total anggaran sebesar 48 miliar rupiah,” jelas Dendi.
Lebih lanjut, ia menekankan bahwa keberhasilan program ini tidak hanya bergantung pada teknis pembangunan, melainkan juga pada dukungan kelembagaan dan partisipasi masyarakat. Tanpa keterlibatan aktif dari kedua elemen tersebut, hasil yang diharapkan tidak akan maksimal.
“Kesuksesan program ini tidak hanya dilihat dari pembangunan infrastruktur, tetapi juga dari seberapa besar partisipasi masyarakat dan dukungan kelembagaan yang terlibat,” tambahnya.
Acara ini ditutup dengan penandatanganan kesepakatan hibah oleh Bupati Kepahiang dan Pjs Bupati Bengkulu Selatan, yang menegaskan komitmen kuat dari kedua kabupaten dalam mendukung Instruksi Presiden No. 1 Tahun 2024.
Penandatanganan ini merupakan simbol dukungan penuh daerah terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui program yang direncanakan.