Bengkulu, RamaOnline.Co – Rektor Universitas Bengkulu, Prof. DR. Ridwan Nurazi, SE,. M.Sc. menjelaskan rencana pembangunan rumah sakit pendidikan akan mempunyai dua fungsi yang pertama adalah fungsi pelayanan sama dengan rumah sakit yang ada kedua fungsi untuk pendidikan,penelitian,riset- riset itu yang membedakan rumah sakit perguruan tinggi dengan rumah sakit umum.
Ada juga fungsi pelayanan sama dengan rumah sakit yang ada dan juga ada fungsi lainnya untuk pendidikan,penelitian,riset-riset itu digunakan untuk pengembangan ilmu kedokteran itu sendiri jadi dosen-dosen kita sekaligus bisa melakukan riset dan penelitian didukung dengan alat dan laboraturiumnya dan juga fungsi rumah sakit itu untuk menghidupi rumah sakit itu perlu inkam tentu didukung dengan fungsi pelayanan yang menjadi peran ujar Ridwan”.
Pihak Unib sudah lama membuat profosal untuk pembangunan rumah sakit ini memang prosesnya cukup panjang hampi dua setengah tahun, sejak Menteri Ristek Dikti datang ke bengkulu Rektor menyatakan minta agar fakultas kedokteran dibangunkan rumah sakit akhirnya profosal itu disetujui,prosesnya ada tiga pintu yang harus kita lewati kalau profosal itu untuk memperoleh dana,dan dana yang kita peroleh adalah dana bantuan (LOUN) pinjaman.
Ditambahkan Rektor, profosal harus mendapat persetujuan dari Menteri Ristek Dikti waktu itu,setelah itu profosal dibawah ke Bappenas agar nanti diproses untuk menjadi belebuk artinya sudah menjadi program untuk pembangunan rumah sakit sudah didaftar tinggal dicarikan Lender adalah siapa yang akan membiayai pembangunan rumah sakit,lender itu diawal yaitu jaika dari Jepang ternyata didalam perjalanannya Jaika sudah datang dan survei, ternyata apakah dari Kementerian yang tidak metujui, apakah pihak Jaika itu sendiri yang mengundurkan diri sehingga tidak jadi dengan Jaika.
Selanjutnya dicarikan Lender yang lain ada dengan Asian Deplopment Bank (ADB), Islamic Deplopment Bank (IDB) sehingga ada yang baru namanya Saudi Fan Deploment ( SFD) sehingga dari proses ini yang selalu intens kita lakukan dengan Kementerian Dikti dan Bappenas akhirnya SFD yang bersedia untuk membiayai mendanai pembangunan rumah sakit ini,setelah ini sudah siap dan ada Lendernya bersedia memberikan dananya disetujui lagi namanya pintu ketiga di Kementerian Keuangan,Kementerian Keuangan akan memberikan lampu hijau agar ini bisa dilaksanakan, istilah Kementerian Keuangannya Grienbok artinya Lon sudah disetujui tinggal implementasi,kita sudah melewati tiga pintu ini Kementerian sudah menyetuji dan bahkan sudah dilakukan tanda tangan kontrak dengan SDF ini tinggal kapan Lon ini bisa efektif kita akan melakukan macam-macam kegiatan agar itu bisa dingun ada namanya Detail Engenering Diploment (DED) terus ada izin-izin dari Kemenkes, untuk membangun rumah sakit tidak sama kita membangun gedung biasa karena gedung rumah sakit itu ada spesifikasi-spesifikasinya dia harus match dengan alat-alat Jelas Rektor.”
Sejauh ini unib sudah melakukan persiapan-persiapan untuk membangun rumah sakit di lokasi eks rumah sakit umum daerah bangunannya sudah tua harus dirobohkan istilahnya dimolis, kita sudah melakukan izin karena itu aset milik pemerintah daerah melalui Kantor Pelayanan Kekayaan Lelang Negara sudah selesai semuanya, sekarang tinggal tahap namanya DED
Sebelum nanti di tenderkan,tendernya nanti bukan tender lokal tender International kita buka bisa saja dimenangkan oleh orang dari luar seperti Malaysia,Vietnam dan dari mana saja boleh ikut tender, disinggung dana yang dibutuhkan untuk membangun rumah sakit pendidikan membutuhkan dana sebesar 22 juta us dollar kalau dirupiahkan mencapai 300 miliar rupiah, direncanakan pembangunan gedung rumah sakit pendidikan ini berlantai empat dilokasi tanah seluas tiga setengah hektar eks lokasi rumah sakit umum daerah bengkulu, tutup Rektor.”
Lokasi pembangunan rumah sakit pendidikan unib dintinjau langsung Gubernur Bengkulu, DR. H. Rohidin Mersyah,MMA. didampingi Rektor Unib, Prof. DR. Ridwan Nurazi,SE,. M.Sc. Wakil Rektor Bidang Bisinis dan Kerjasama, DR. Ardi Lafiza,S.H,. MH. Kadis Kesehatan Provinsi Bengkulu, Herwan Antoni, SKM,. M.Kes. “ Budi R.”