Inflasi Bengkulu Terkendali: Daya Beli Meningkat, Ekspor dan NTP Naik

 

Bengkulu, ramaonline.id – Kondisi inflasi di Provinsi Bengkulu hingga September 2024 tercatat stabil dan terkendali. Berdasarkan laporan dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu, terjadi deflasi month to month (m-to-m) sebesar 0,28 persen, sementara inflasi year to date (y-to-d) mencapai 0,38 persen.

Ini menunjukkan adanya penurunan harga-harga barang dan jasa secara umum pada bulan tersebut, yang memberikan dampak positif terhadap daya beli masyarakat.

Selain itu, tingkat inflasi year on year (y-on-y) untuk Bengkulu tercatat sebesar 1,48 persen, dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) mencapai angka 105,48, mencerminkan kestabilan harga di berbagai sektor ekonomi.

Asisten I Setda Provinsi Bengkulu, Khairil Anwar, menyampaikan bahwa situasi ini mengindikasikan inflasi di Bengkulu tetap terkendali. Bahkan, secara bulanan, terjadi tren deflasi yang menandakan konsumsi masyarakat serta daya beli terus meningkat, dengan harga kebutuhan pokok sebagian besar masih dalam jangkauan.

“Secara umum, data yang disampaikan menunjukkan situasi masih dalam keadaan aman. Meski demikian, kita harus tetap waspada karena biasanya menjelang akhir tahun, harga beberapa komoditas cenderung mengalami kenaikan akibat tingginya permintaan,” kata Khairil Anwar usai membuka acara rilis BRS di Aula Rafflesia BPS Provinsi Bengkulu, Selasa (1/10).

Beberapa rilis yang disampaikan meliputi Indeks Harga Konsumen (IHK)/Inflasi, Nilai Tukar Petani (NTP), perkembangan statistik ekspor-impor, Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Hotel Berbintang, dan Statistik Transportasi.

Kepala BPS Provinsi Bengkulu, Win Rizal, menambahkan bahwa selain inflasi yang terkendali, beberapa indikator lain seperti NTP, nilai ekspor, TPK, dan transportasi juga menunjukkan peningkatan. Ini mencerminkan adanya dinamika positif dalam pergerakan ekonomi di Provinsi Bengkulu, dengan perputaran uang dan barang yang stabil.

“Namun, kita perlu terus menjaga stabilitas ini, terutama mengingat harga beras mulai naik. Oleh karena itu, peran sektor perdagangan serta Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) sangat penting dalam menghadapi potensi lonjakan harga di akhir tahun,” ujarnya.

Pada September 2024, NTP Provinsi Bengkulu tercatat mencapai 190,15, naik 2,68 persen dari bulan sebelumnya. Peningkatan ini disebabkan oleh kenaikan Indeks Harga yang Diterima Petani (It) sebesar 2,39 persen, sementara Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) mengalami penurunan sebesar 0,28 persen.

Sementara itu, Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Provinsi Bengkulu pada September 2024 juga mengalami peningkatan, dengan nilai mencapai 188,58 atau naik 2,15 persen dibandingkan bulan sebelumnya.

Dari sektor perdagangan internasional, nilai ekspor Provinsi Bengkulu pada Agustus 2024 tercatat sebesar 14,05 juta dolar AS, meningkat 0,74 persen dibandingkan nilai ekspor pada Juli 2024 yang mencapai 13,94 juta dolar AS. Namun, angka tersebut mengalami penurunan sebesar 7,17 persen dibandingkan Agustus 2023 yang tercatat sebesar 15,13 juta dolar AS.

Di sektor pariwisata, Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang di Provinsi Bengkulu pada Agustus 2024 tercatat sebesar 47,50 persen, mengalami penurunan 2,09 poin dibandingkan dengan bulan Juli 2024 yang mencapai 49,59 persen.

Jumlah kapal yang tercatat dalam lalu lintas angkutan laut di Provinsi Bengkulu pada Agustus 2024 mencapai 181 kapal, meningkat sebesar 11,73 persen dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat 162 kapal. Namun, jumlah penumpang angkutan laut pada Agustus 2024 tercatat 1.523 orang, menurun 35,66 persen dibandingkan Juli 2024 yang mencapai 2.367 penumpang.

Untuk transportasi udara, jumlah penerbangan di Bandara Fatmawati Soekarno pada Agustus 2024 tercatat sebanyak 448 penerbangan, naik 0,90 persen dibandingkan Juli 2024 yang mencatatkan 444 penerbangan. Namun, jumlah penumpang di bandara tersebut mengalami penurunan sebesar 5,93 persen, dengan 52.720 penumpang pada Agustus 2024 dibandingkan 56.046 penumpang pada bulan sebelumnya.

[Redaksi MC]

Pos terkait